Toksisitas timbal pada multisistem terbagi pada beberapa spectrum berdasarkan temuan klinis mulai dari ada gejala, intoksikasi yang mengancam jiwa, efek subklinis.
1. Intoksikasi akut sejumlah besar timbal dapat menyebabkan nyeri abdomen, anemia yang biasanya hemolitik, hepatitis toksik dan encephalopathy.
2. Paparan kronis atau subakut lebih sering daripada akut. Terdiri dari:
· Efek konstitusional
Efek konstitusional meliputi fatigue, malaise, iritabilitas, anoreksia, insomnia, penurunan berat badan, penurunan libido, atralgia dan myalgia. Hipertensi berhubungan dengan paparan timbal pada populasi yang rentan.
· Efek gastrointestinal
Efek gastrointestinal meliputi nyeri kram abdomen (kolik timbal), nausea, konstipasi dan diare tetapi jarang.
· Manifestasi pada susunan syaraf pusat
Dapat berupa gangguan konsentrasi, sakit kepala, gangguan koordinasi visual-motor dan tremor sampai encephalopathy yang nyata (merupakan kedaruratan yang mengancam nyawa dengan karakteristik agitasi delirium atau letargi, ataxia, konvulsi dan koma). Paparan kronis dalam dosis rendah pada bayi dan anak-anak dapat menyebabkan penurunan inteligensi dan gangguan perkembangan neurobehavioral, gangguan pertumbuhan dan gangguan pendengaran. Studi yang pernah dilakukan pada orang dewasa menyatakan bahwa timbal dapat memperberat penurunan fungsi kognitif pada orang tua.
· Neuropaty motor perifer
Terutama mempengaruhi ekstremitas atas, dapat menyebabkan kelemhan otot ekstensor berat (wrist drop).
· Efek hematology
Efek hematology berupa anemia normokrom mikrositer yang biasanya ditemukan basophilic stippling. Hemolisis dapat terjadi setelah paparan akut atau subakut dengan dosis tinggi.
· Efek nefrotoksik
Efek nefrotoksik berupa disfungsi tubuler akut reversible (meliputi Fanconi-like aminociduria pada anak-anak) dan fibrosis interstitial kronis. Hiperurisemia dan gout juga dapat terjadi.
· Efek pada sistem reproduksi
Efek pada sistem reproduksi dapat berupa gangguan produksi sperma, peningkatan resiko keguguran, kehamilan preterm, penurunan umur gestasi, berat lahir rendah dan gangguan perkembangan neurologi.
· Kulit
Absorbsi dermis lebih minimal pada timbal inorganic namun dapat lebih berarti pada ikatan Timbal organik yang dapat menimbulkan iritasi kulit.
3. Paparan berulang melalui inhalasi bensin yang mengandung timbal menyebabkan ataxia, mioklonik jerking, hiperefleksia, delirium dan konvulsi.
Timbal sama seperti logam berat pada umumnya merupakan zat toksik yang menimbukan efek patologis pada berbagai organ. Pada tahap biomolekuler, fungsi timbal terdapat pada tiga jalur:
1. Afinitasnya terhadap electron-donor ligand, terutama grup sulfhydryl, menyebabkan gangguan beberapa enzim, reseptor dan protein.
2. Timbal secara kimia mirip dengan kalsium dan mempengaruhi beberapa jalur metabolik, terutama di mitokondria dan pada system transport sekunder dalam metabolisme energi seluler. Timbal dapat berfungsi sebagai inhibitor atau agonis pada calcium-dependent process. Sebagai contoh, timbal menghambat neuronal voltage-sensitive calsium channel dan loncatan Na+-K+-ATPase pada membran tapi mengaktivasi calcium-dependent protein kinase C.
3. Timbal merangsang efek mutagenik dan mitogenik melalui penelitian pada sel mamalia secara invitro dan karsinogenik pada tikus dan mencit. Penelitian karsinogenisitas timbal pada manusia masih kurang. Genetic polymorphism dapat dialami oleh individu yang kemungkinan disebabkan oleh timbal. Penelitian sebelumnya menyatakan hal ini terjadi paling sedikit pada dua gen dengan kode δ-aminolevulinic acid dehydratase dan reseptor vitamin D.
Referensi :
- Olson,KR. Poisoning and Drug Overdose, fifth edition, Mc Graw Hill San Fransisco. 2007.
- Frank, G. Toxicologi Emergencies, seventh edition, Mc Graw Hill, San Fransisco. 2002.
- Anonim. Toxicological profile: Lead. http://www.atsdr.cdc.gov/
- Anonim: Lead. http://www.epa.gov/
- Anonim: Lead (Pb) and Water. http://www.lenntech.com/
- Anonim: Periodic Table of Elements: Lead-Pb. http://environmentalchemistry.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar